Yogyakarta, 31 Mei 2025 – DFLABS dan Kitiran Foundation baru-baru ini menjadi tuan rumah bersama webinar yang berwawasan luas berjudul “AI: Sekadar ‘Buzzword’ Atau Sungguh Bisa Bantu Saya?”, berfokus pada kemajuan pesat dalam teknologi Kecerdasan Buatan (AI) dan manfaat nyatanya di berbagai sektor. Acara ini mempertemukan para ahli, anggota komunitas, dan peserta untuk menjelajahi aplikasi praktis dan lintasan masa depan AI, terutama dalam AI generatif dan model bahasa.
Webinar dimulai dengan perkenalan dan sambutan untuk peserta baru, diikuti dengan ikhtisar pekerjaan eksperimen AI DFLABS dan kegiatan komunitas mereka. Ahimsa dari DFLABS memberikan gambaran komprehensif tentang fokus organisasi mereka pada beragam teknologi AI, termasuk model bahasa seperti GPT, serta generasi audio untuk lagu dan narasi, dan generasi gambar. Dia menantang audiens untuk mempertimbangkan apakah AI hanyalah sensasi atau apakah itu benar-benar dapat menawarkan solusi nyata.
Sebagian besar diskusi berpusat pada kemajuan terbaru dalam AI generatif dan model bahasa. Pembicara menyoroti peningkatan pesat dalam kemampuan AI, termasuk model penalaran yang ditingkatkan yang memungkinkan AI untuk “berpikir” sebelum merespons, yang mengarah pada keluaran berkualitas lebih tinggi. Percakapan juga menyentuh kemampuan AI yang ditingkatkan untuk memproses dan memahami berbagai input, seperti audio, gambar, dan video, membuat AI lebih intuitif dan serbaguna.
Evolusi agen AI dan kolaborasi manusia-AI juga menjadi tema utama, menekankan pergeseran AI dari eksekusi tugas sederhana ke pengambilan keputusan yang lebih kompleks dan peran kolaboratif dengan manusia. Pembahasan mencakup pengembangan sistem multi-agen dan integrasi AI ke dalam berbagai aspek pekerjaan dan kehidupan. Peserta juga mempertimbangkan tantangan potensial, termasuk masalah transparansi, kebutuhan akan pengawasan manusia dalam keputusan kritis, dan pentingnya membuat AI dapat diakses oleh individu tanpa pengetahuan khusus.
Sabrang MDP menggarisbawahi perlunya solusi AI yang mudah digunakan, efektif, dan disesuaikan dengan persyaratan pekerjaan tertentu. Dia menekankan pentingnya agen AI yang dapat memulai tindakan, berkolaborasi dengan alat lain, dan mengakses sumber daya eksternal. Solusi AI yang ideal, sarannya, harus memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi secara alami, mempertahankan memori interaksi masa lalu, dan memanfaatkan berbagai alat untuk menyelesaikan tugas secara efisien tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang luas.
Sebuah demonstrasi langsung alat bertenaga AI untuk analisis data dan pembuatan laporan menunjukkan kemampuannya dalam mensintesis data, membuat ringkasan, dan menghasilkan laporan yang diformat. Peserta menyatakan minat besar pada potensi alat tersebut untuk menghemat waktu dan merampingkan proses penelitian, sementara juga mengangkat kekhawatiran tentang kualitas data dan kebutuhan akan pengawasan manusia.
Tantangan khusus implementasi AI di Indonesia juga dibahas, dengan Sabrang MDP mencatat perbedaan linguistik dan budaya yang dapat memengaruhi kinerja AI, terutama mengingat kinerja AI yang lebih baik dengan bahasa formal. Dia menekankan perlunya solusi yang menjembatani kesenjangan antara kemampuan AI dan kebutuhan pengguna, terutama di sektor-sektor seperti pertanian dan pendidikan. Kekhawatiran tentang dampak AI pada lapangan kerja juga dibahas, dengan fokus pada menciptakan pekerjaan baru daripada hanya menggantikan yang sudah ada, terutama di daerah pedesaan.
Webinar ini juga mendalami berbagai aplikasi AI di berbagai industri:
- Sistem bertenaga AI untuk manajemen apotek, membantu dalam menemukan obat yang tepat dengan cepat berdasarkan gejala atau penyakit, berpotensi dalam berbagai bahasa.
- Sabrang MDP menyarankan jenis aplikasi AI ini juga dapat bermanfaat bagi usaha kecil dan menengah dalam mengelola keuangan dan inventaris mereka.
- Diskusi meliputi penggunaan AI untuk kepemimpinan kota dalam layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan, serta aplikasi potensial untuk petani dan perdagangan pertanian.
Webinar ini berfungsi sebagai platform penting untuk memahami kondisi AI saat ini dan potensi transformatifnya, memperkuat gagasan bahwa AI memang lebih dari sekadar buzzword, menawarkan solusi praktis dan peluang kolaborasi.